Kamis, 23 April 2015

SKI Bab 5. Tradisi Upacara Adat Kesukuan Nusantara Bagian A. kls 9

BAB 5. Tradisi Upacara Adat Kesukuan Nusantara
A.   Keragaman Tradisi Dan Upacara Adat Kesukuan Nusantara
Ajaran islam telah berhasil memberikan warna islam kepada sebagian besar kepada adat istiadat dan seni budaya  local nusantara, seperti di Jawa, Sunda, Aceh, Minangkabau, dan Sulawesi.
Dakwah Islam dilakukan melalui adat istiadat dan seni budaya telah berhasil menyebarkan ajaran agama Islam di Nusantara dengan damai.
Sebagai Muslim yang bijaksana , kita harus bisa memberkan apresiasi terhadap kekayaan adat istiadat dan seni budaya Nusantara.
Perayaan upacara adat istiadat dan seni pertunjukan seni budaya saat ini menjadi unsure penting dalam mengembangkan duni pariwisata Indonesia.
1.     Tradisi Jawa dan Sunda
a.    Upacara adat perkawinan
Pandangan orang-orang di Pulau Jawa yang sebagian besar adalah pemeluk agama Islam, sesuai dengan ajaran agama islam , menempatkan pernikahan sebagai prosesi yang amat mulia , penting , dan sacral ( suci ). Maka apabila terjadi kehamilan di luar nikah atau hubungan antara laki-laki dan perempuan tanpa melui prosesi pernikahan, secara sosiokultural, akan menempatkan pelakunya sebagai orang yang hina, melanggar norma susila, atau merusak harkat kemanusiaan.
Prosesi upacara adat perkawinan Jawa pada umunya melalui tahapan berikut ini :
1.     Lamaran ( Khitbah , dalam bahasa arab )
2.    Siraman
3.    Midodareni ( Jawa Tengah ) atau Ngeuyeuk Seureuh ( Jawa Barat, Sunda )
4.     Serah-serahan ( Jawa Tengah ) atau Seserahan ( Sunda )
5.    Ijab Kabul
6.    Upacara panggih ( Jawa Tengah ) sama dengan Ketok Pintu ( Sunda )
7.    Sungkeman
8.    Upacar Wiji Dadi ( Jawa ) atau Nincak Endog ( Sunda )
9.    Dahar Kembul ( Jawa Tengah ) atau Huap Lingkung ( Sunda )
10.  Sawer ( Sunda )
b.    Upacara Adat Sebelum dan Sesudah Kelahiran Bayi
1.     Empat Bulanan
2.    Tujuh Bulanan ( Tingkeban )
3.    Ekahan ( Akikahan )
c.    Upacara Adat Kematian
1.     Brobosan ( Jawa Tengah )
2.    Geblak ( Jawa Tengah ) atau Sadugna ( Sunda )
3.    Tahlilan
d.    Upacara Keagamaan
Dalam masyarakt Jawa biasa dilaksanakan tradisi-tradisi upacara keagamaan yang berlangsung sampai saat ini. Seperti pelaksanaan Grebeg (perayaan) Suro, yaitu perayaan untuk menyambut datangnya tahun baru Islam tanggal 1 Muharram.

2.    Seni Budaya Masyarakat Aceh
Sebagai daerah kelahiran Islam pertama di Nusantara, tradisi dan seni budaya masyarakat  Aceh sangat kental dengan pengaruh ajaran Islam.
a.    Tari Seudati/Saman
Pesan ajaran Islam dalam tari Seudati/Saman yaitu :
1.     Kesiapan dan kepasrahan memeluk agama Islam
2.    Pesan persatuan, kepahlawanan, dan kekompakan dengan gerakan yang lincah dan dinamis.
b.    Tari Poh Kipah
c.    Rapai Pasai ( Zikir )
d.    Rapai Daboh ( Debus )
      3. Upacara Adat Bugis-Makassar
a.  Upacara Adat Mapacci
            secara sederhana, jalannya upacara Mapacci adalah sebagai berikut :
1.     Calon pengantin sudah duduk di lamming atau kamar pengantin.
2.    Kelompok pembaca berzanji (pabarazanji) sudah siap ditempat yang disediakan.
3.    Para tamu telah duduk di ruangan.
4.    Setelah protocol membuka acara, pembacaan barzanji sudah dapat dilakukan.
b. Upacara Adat Kematian ( Ammateang )
            ada beberapa hal yang perlu dilakukan ketika memandikan mayat, yaitu pajanekang (menyiramkan air ketubuh mayat diiringi pembacaan do’a dan tahlil), pasuina (menggosok bagian-bagian tubuh mayat), pabbisina (membersihkan anus dan kemaluan mayat yang biasa dilakukan oleh salah seorang anggota keluarga seperti anak, adik atau oleh orangtuanya).
      4. Tradisi Adat Minangkabau ( Sumatera Barat )
            a. Batagak Panghulu
            b. Batagak Rumah


0 komentar:

Posting Komentar